Cerita Dewasa Bi Tuti, Pembantu Yang Mengasuhku Sejak Kecil

Cerita Dewasa Bi Tuti, Pembantu Yang Mengasuhku Sejak Kecil - Namaku Deni, ketika saya masih berusia 15 tahun dan baru masuk ke SMA kelas 1 di kota Bogor.

Ayahku adalah seorang perwira menengah AD yang sedang sering berpindah- pindah kota sesuai dengan penugasannya.

Saat itu ayahku dipindah tugas ke Maluku, aku dan kakak perempuanku tidak bisa ikut pindah, karena saya masih baru masuk SMA dan kakak perempuanku di kelas akhir SMA.

Jadi, aku dan kakakku tetap tinggal di kota Bogor sambil ditemani seekor anjing dan seorang pembantu setia keluargaku, Bi Tuti seorang janda berumur sekitar 28 tahun, yang berkulit bersih agak kecoklatan dan bertubuh montok dengan ukuran buah dada sangat besar.

Karena ayahku telah pindah ke Maluku, kami terpaksa pindah dari rumah dinas ke rumah yang sengaja dibeli untuk kami berdua.

Rumahnya cukup besar dengan halaman di bagian belakang, kamarnya lima, tiga kamar berukuran besar, dan dua kamar yang lain berukuran sedang.

Aku menempati kamar di bagian belakang,sedangkan kakak perempuankku di kamar tengah,dan kamar Bi Tuti berseberangan dengan kamarku,dekat kamar mandi.

Cerita Dewasa Bi Tuti, Pembantu Yang Mengasuhku Sejak KecilBi Tuti berasal dari daerah Bandung Selatan. Ia sudah ikut keluargaku sejak berusia 17 tahun dan sempat berpisah selama setahun ketika kawin dengan seorang sopir bus antar kota tapi perkawinannya hanya berumur enam bulan karena bis yang di sopirnya tabrakan sehingga suaminya tewas.

Karena merasa kasihan, Ibu menawarkannya untuk kembali menjadi membantu keluarga kami seperti sebelumnya. Rupanya Bi Tuti menyambut tawaran itu karena dia sudah menjadi seorang janda.

jadilah ia pembantu setia keluarga kami. Ketika aku lahir, Bi Tuti adalah orang yang menjadi pengasuhku. Artinya, kalau aku ngompol, dia yang mengganti celanaku, kalau aku mandi dia yang memandikan aku, sehingga Bi Tuti betul-betul orang yang sangat dekat denganku.

Semenjak umur lima tahun sampai sebelas tahun, aku sering mandi bersama dengan Bi Tuti. Seringkali Bi Tuti menyuruhku menggosok-gosok punggungnya, dengan berjongkok di depanku sambil meremas- remas buah dadanya dengan kedua tangannya.

Kadang kala Bi Tuti mendesah dan badannya bergetar seperti kedinginan,

“Kenapa bi?” tanyaku.

“Nggak apa-apa Den, cuma ini bibi gatal” jawabnya sambil menunjuk buah dadanya. Ketika itu, aku belum ngerti apa-apa . Tapi ketika aku sudah umur dua belas tahun, aku tidak pernah diajak mandi bersama lagi sama Bi Tuti.

Namun aku masih ingat dengan jelas kejadian dulu dan lekuk-lekuk tubuhnya serta bau badannya yang khas itu.

Ingatan ini yang sering menggodaku untuk melamun di malam hari, sambil membayangkan tubuh telanjang Bi Tuti ada di depanku dengan buah dadanya yang besar dan memeknya yang ditutupi bulu tebal.

Setiap melihat Bi Tuti, langsung kontolku tegang. Tapi keinginan itu tetap kutekan bertahun tahun, sampai akhirnya terjadilah peristiwa yang sampai saat ini tetap tetap kuingat, yakni kenangan pertama menyetubuhi seorang wanita.

Ceritanya begini. Sejak SMP aku mulai terangsang setiap kali melihat Bi Tuti mengepel lantai, yang biasa dilakukannya dengan menungging.

Biasanya tiap pagi aku bersiap mengerjakan PR di meja makan atau meja ruang tamu sambil menunggu Bi Tuti lewat untuk melihat bagian atas dari buah dada Bi Tuti yang berayun-ayun dan pantatnya bergoyang saat dia menggerakkan kain pel kekanan dan ke kiri.

Selain itu aku memandangi pahanya yang kadang terlihat kalau kain Bi Tuti tersingkap dengan tak sengaja saat dia sedang mengepel. Gumpalan buah dada Bi Tuti itu sering membuatku terhanyut untuk mencoba memegangnya.

Sungguh, saat itu aku ingin mengelus-elus, meremas-remas dan menciumi puting buah dada itu. Tapi, perasaan itu saya tekan karena aku masih kecil dan tidak berani untuk melakukan itu pada Bi Tuti.

Tapi semakin lama kutahan keinginan itu semakin ring dan kuat perasaan itu muncul. Dan akhirnya aku mulai mendapat akal bagaimana caranya supaya Bi Tuti tidak sadar kalau aku mengerayangi tubuhnya.

Ide itu kudapat setelah ada seorang teman sekelasku yang tertidur sangat nyenyak di kelas, seperti pingsan hingga tak seorangpun bias membangunkannya, hanya karena dia memakan setengah butir obat kepunyaan ayahnya yang berprofesi dokter bedah. Bagaimana kalau Bi Tuti kuberi obat tidur, lalu setelah tidur nyenyak kusetubuhi?

Dengan pikiran ini, aku main kerumahnya lalu kuminta sepuluh butir pil tidur pada temanku itu. Malamnya, seperti biasa aku nonton TV bersama kakak perempuanku dan Bi Tuti juga nonton, Biasanya, sebelum tidur Bi Tuti selalu minum segelas air teh manis yang sudah ada di kamarnya.

Dengan pengetahuan ini, malam itu ketika kami lagi asyik nonton sinetron, aku pergi kekamarku lalu pura-pura ke kamar mandi, padahal aku pergi ke kamar Bi Tuti untuk memasukkan dua butir pil tidur, yang sudah kubikin jadi serbuk ke gelas Bi Tuti sambil kutambahkan gula putih supaya tehnya tetap manis.

Setelah acara sinetron selesai, dan dunia dalam berita akan mulai, Bi Tuti beranjak dari ruang TV, beres-beres sebentar lalu kekamarnya untuk meminum air teh manisnya setelah itu dia ke kamar mandi untuk kencing dan gosok gigi.

Tapi sewaktu dia di kamar mandi, aku menyelinap masuk ke kamar tidurnya. Aku sudah hafal posisi kamar tidur itu sebab aku sering masuk secara diam-diam untuk mencari tempat dimana aku harus sembunyi.

Tempat yang paling aman untuk sembunyi adalah di bawah tempat tidur Bi Tuti. Maka akupun menyelinap masuk ke kolong dan menunggu Bi Tuti masuk ke kamar.

Sementara itu, kontolku sudah tegang karena sudah, terbayang apa yang akan terjadi. Langkah kaki Bi Tuti akhirnya semakin dekat dan klek.. klek.. crek.., pintu dibuka lalu ditutup lagi dan di kunci.

Lalu kulihat kaki Bi Tuti berada di samping tempat tidur dan aku tahu dia sedang membuka baju dan kainnya.

Aku semakin tegang dan nafasku mulai agak memburu membayangkan tubuh Bi Tuti hanya ditutupi BH dan celana dalam saja.. ingin rasanya aku cepat keluar.

Beberapa saat kemudian lampu utama kamar dimatikan, dan kamar kini diterangi dengan bola lampu lima watt warna hijau. Kurasakan langkah yang berat mendekatiku, lalu terdengar bunyi tempat tidur berderit, tanda Bi Tuti sudah merebahkan badannya di atas kasur.

Aku mulai tidak sabar menunggu Rupanya pil tidur itu memang sangat manjur, baru lima menit aku sudah merasakan tidak ada gerakan-gerakan lagi di atas tempat tidur, dan kudengar desah nafas Bi Tuti sudah teratur, tanda ia sudah tidur nyenyak.

Dengan gemetar maka akupun mulai merayap keluar dari kolong tempat tidur itu dan aku tidak langsung berdiri takut dia belum tidur.

Kutunggu lima menit.. sepuluh menit.. lalu kucoba menarik kain yang belum sempat dibuka semua.. mungkin karena terlalu ngantuk.. dan tetap tidak ada reaksi. Akupun berdiri perlahan-lahan sambil mendengarkan desah nafas Bi Tuti.

Akhirnya.. kulihat tubuh Bi Tuti telentang hanya memakai BH dan celana dalam warna hitam. Sementara tangan kirinya masih memegang kain tidak sempat dibuka semuanya.

Saking ngantuknya membereskan kain dan bajunya. Aku menelan ludah beberapa kali melihat gundukan buah dada Bi Tuti naik turun seirama dengan desah nafasnya.

Dengan tangan agak gemetar dan nafas agak ngos- ngosan, pelan-pelan dari samping tubuh Bi Tuti kuletakkan tanganku di perutnya lalu pahanya, lalu dengan lembut kusap-usap sambil meyakinkan diri bahwa dia sudah benar-benar tidak merasakan usapan itu.

Akhirnya.. setelah aku yakin benar, tanganku mulai mengelus-elus buah dada Bi Tuti, lalu kuremas-remas dengan lembut.. rasanya uahh, setelah puas lalu kulepaskan BH Bi Tuti dengan tangan gemetar menahan gejolak keinginan untuk segera meremas dengan keras sambil menyedot putingnya.

Setelah BH terlepas, tergerailah dua buah dada Bi Tuti yang besar dengan kedua putingnya yang berwarna agak kehitaman. Ketika telapak tanganku menyentuh kulit yang lembut dan hangat terasa ada getaran aneh dalam tubuhku yang mendesak untuk segera meremas-remas.

Dengan tidak sabar kuremas-remas buah dada itu sambil kuciumi dan kusedot-sedot putingnya bergantian.. aduhh nikmatnya.. kugigit.. kusedot.. untuk mereguk kenikmatannya.. kuendus-endus.. untuk menyerap baunya.

Sementara tangan kananku terus meremas- remas, tangan kiriku mulai menjarah bagian bawah perut Bi Tuti, ketika kuusap-usap selangkangannya kulihat kepala Bi Tuti bergerak menggeleng.

Aku kaget sekali.. langsung kuhentikan semua gerakan. Kutatap dalam-dalam wajah Bi Tuti untuk mengetahui apakah dia terbangun atau tidak. Ternyata, dia hanya memindahkan posisi kepalanya saja.. maka akupun semakin berani.

Lalu aku pindah posisi, lalu naik ke tempat tidur mendekati kedua kakinya.. Kucoba untuk menurunkan celana dalamnya.. kuangkat pantatnya yang besar.. kutarik celana dalamnya.. Ya ampuun.. kulihat memeknya ditutupi bulu keriting yang menumbuhi bagian bawah pusar Bi Tuti.

Sementara bibir memeknya tampak bagai garis kehitaman. Ohh indahnya.. kontolku yang sudah tegang dari tadi, kian menegang dan berdenyut- denyut melihat pemandangan yang terhampar di depanku, Bi Tuti telanjang bulat.

Akhirnya, kurenggangkan kedua kaki Bi Tuti, lalu aku mulai memainkan jari-jariku menyibakkan bulu-bulu membuka bibir memeknya lalu kucium dan kujilat- jilat..

biar agak bau tapi rasanya enaakk sekali.. terus kujilat-jilat sampai puas.. kurasakan tubuh Bi Tuti sedikit bergerak-gerak.. tapi aku tak peduli lagi.. akuu takk tahann lagii.. kedua kaki Bi Tuti lebih kurenggangkan lagi lalu kulipat dilututnya dan kutahan dengan tanganku.

Kutempatkan kedua lututku diantara pahanya dan aku mulai mengarahkan kepala kontolku ke bibir memeknya.. kutekan perlahan-lahan.. bless.. kutekan lagi..bless.. aduhh sempitnya.. ucoba lebih keras lagi.. bless.. terdengar bunyi prepett.. seperti kain sobek..

akhirnya kontolku asuk semua rasanya agak perih tapi enaakk.. nikmaatt.. aku terdiam sejenak merasakan hangat dan denyut memek Bi Tuti sampai kurasakan ada cairan hangat di seputar kontolku.. aku pun enarik kontolku perlahan-lahan.. kutekan lagi.. tarik.. tekan.. tarik.. tekan.. crep.. crep.. crep.. hh nikmat sekalii..

teruss sampai tangan dan pinggangku pegal.. Kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan ngilu-ngilu enakk.. dan akupun makin mempercepat gerakan-gerakan aju mundur.. sampai akhirnya kurasakan ngilu.. geli.. yang amat sangat.. aku tak tahann lagii..

utekan kontolku sedalam-dalamnya.. dan.. crett.. crett.. creett.. air maniku keluar banyak sekali agai hujan.. saat itu kurasakan tubuhku bergetar keras seperti menggigil kedinginan.. rasanya.. oohh.. tak terkira nikmatnya.. tak terasa tubuhku menindih tubuh Bi Tuti.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Kepalaku tergolek di dada Bi Tuti sambil terengah- engah, lalu kontolku kutarik perlahan-lahan sampai aku terduduk di antara kedua kaki Bi Tuti, kuperhatikan dalam-dalam wajah Bi Tuti, buah dadanya, kuusap-usap memeknya..

kurasakan ada kepuasan yang luar biasa sekali.. sambil mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Kulihat kontolku masih tetap tegang dan nafsuku mulai datang lagi.

Lalu kuambil kainnya Bi Tuti kuusap- usapkan ke memek yang basah karena air maniku. Setelah agak bersih, aku mulai merenggangkan dan melipat lagi kedua kaki Bi Tuti dan agar lebih mudah lagi asyik,

pantatnya kuganjal dengan bantal sehingga lubang memeknya terlihat jelas agak menganga, lalu perlahan aku merangkak di antara kedua paha yang sudah kurenggangkan itu sambil kujilat-jilat sebentar dan kuludahi sedikit..

Perlahan tapi pasti kuarahkan batang kontolku ke lubang yang sudah menganga diselangkangan Bi Tuti, kutekan perlahan dahulu.. bles.. tekan lagi.. bless.. tekan lagi.. bless.. kontolku masuk semua..

Aduh.. lubang memek Bi Tuti sudah kering lagi! seperti tadi, kutahan gerakanku sebentar lalu kutarik sedikit.. kutekan.. tarik.. sampai terasa ada cairan hangat di sekeliling kontolku..

Nah, sekarang pasti lancar, pikirku. Lalu aku mulai aktif menekan dan menarik, semakin lama semakin cepat.. crepp.. crepp.. crepp.. kuteka kuat-kuat.. crepp.. bless.. sampai kepala kontolku mentok!, terasa sekali ada denyut-denyut sangat.. nikmatt.. enaakk.. kontolku seperti dipijat-pijat.. nikmatt..

Akupun semakin lupa diri, kujatuhkan badanku ke tubuh Bi Tuti, kuciumi puting buah dadanya sambil kuremas-remas.. aduhh nikmatnya.. kugerakkan lagi pantatku naik turun.. teruss.. teruss..

akupun tak sadar ketika badan Bi Tuti sedikit bergetar dan kelihatan mengernyitkan dahinya ketika batang kontolku semakin dalam menyelusuri lubang memeknya yang sudah lama tidak pernah dilewati kontol lelaki karena saat itu aku merasakan ada rasa yang aneh tapi enak campur geli di kepala kontolku..

ada gerinjal-gerijal di dinding memeknya.. geli.. nikmatt.. crepp.. crepp.. crepp.. tak lama kurasakan kontolku mulai berdenyut- denyut.. ada sesuatu yang mendesak ingin keluar..

saat inilah yang tidak bisa dilukiskan dengan kata- kata.. nikmat sekali.. enak campur geli.. gelinya sampai keubun-ubun.. Inilah kedua kalinya aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan rasa yang aneh..

tapi nikmatt. kupercepat gerakanku, crepp.. crepp.. crepp.. dan kutekan kuat-kuat.. crett.. crett.. crett.. crett.. crett.. air maniku muncrat di dalam memek Bi Tuti.. aduhh nikmatnya.. enakknya.. kukeluarkan air maniku sampai tetes terakhir, kupeluk badan Bi Tuti sambil kusedot kuat-kuat puting buah dadanya..

badanku terasa lemas sekali.. aku terdiam kelelahan, badanku basah kuyup oleh keringat.. kutarik kontolku yang agak melemas.. plepp! Kulihat air maniku mengalir keluar dari dalam lubang memek Bi Tuti lalu kuseka dengan kain sampai tidak ada lagi yang keluar,

kemudian kuciumi dan kujilat-jilat lembut memek yang memberi aku pengalaman yang tak akan pernah kulupakan seumur hidup..

saat-saat keperjakaanku hilang dan pertama kalinya aku menyetubuhi seorang wanita. Kuperhatikan dalam-dalam wajah Bi Tuti, kulihat dahinya agak berkernyit, basah oleh butir-butir keringat..

Aahh! aku kaget sekali ketika kulihat Bi Tuti menggigit bibir atasnya.. Mungkinkah Bi Tuti sadar ketika aku menyetubuhinya tadi.. aku bangkit perlahan- lahan.. kupegang perutnya lalu kucubit pelan untuk melihat ada reaksi atau tidak.. ternyata badan Bi Tuti diam saja.. plong! lega sekali rasanya..

Akupun mulai bangkit berdiri, sambil mengumpulkan BH dan celana dalam serta kain Bi Tuti yang kupakai jadi lap, sambil berdiri di sampingnya kupasangkan kembali BH hitamnya.. tertutup sudah buah dada yang sangat besar dan indah itu..

lalu kuselipkan kain seperti semula, ketika aku akan memasangkan celana dalam hitamnya sambil memandangi celah memek Bi Tuti yang sudah merekah, aku merasakan kontolku menegang kembali tapi tidak begitu keras.

Akupun berdiri termenung di samping tempat tidur sambil memandangi tubuh di hadapanku dari kepala sampai ujung kaki dan akhirnya pandanganku terpaku pada satu titik yaitu memek Bi Tuti.

kupandangi dengan seksama, gundukan daging yang tertutup bulu tebal namun halus.. dengan tidak sadar tanganku mulai mengusap-usap.. jrengg!kontolku langsung berdiri tegang! tapi badanku terasa lemas terutama bagian lutut dan pinggang.

Saat itu terdengar dentang jam dinding dua belaskali, aku sedikit kaget, tiga jam sudah aku ada dikamar ini. Terlalu lama, nih! pikirku. Aku ingin segera keluar tapi kontolku masih tegang, malah tambah tegang dan berdenyut-denyut lagi.

Semakin lama merenung, semakin besar dorongan untuk menyetubuhi Bi Tuti lagi, irama nafas dan degup jantungkupun semakin cepat.

Tanpa basa-basi, aku naik lagi keatas tempat tidur, kuambil bantal satu lagi untuk menambah ganjal pantat Bi Tuti sambil kurenggangkan dan kulipat kedua kakinya.

Celah memek Bi Tuti yang agak kemerah-merahan itupun terlihat semakin menganga dan posisinya lebih tinggi dari tadi. Nyut.. nyut.. kontolku berdenyut-denyut dan semakin keras..

Aku tak ingin membuang-buang waktu, kujilat celah memek Bi Tuti dan kuludahi sampai bagian dalamnya.. dengan posisi berjongkok sambil menyelipkan kedua tanganku pada lipatan lututnya dan kedua lututku menempel pantatnya kuarahkan kepala kontolku yang sudah kubasahi dengan ludahku, langsung bless..

kutekan sedalam-dalamnya sampai kontolku masuk semuanya dengan lancar tanpa hambatan. kutarik.. tekan.. tarik.. tekan.. crepp.. crepp.. crepp.. crepp.. rasa lemasku mendadak hilang, gerakanku makin cepat.. makin kuat hentakanku.. Nafaskupun semakin memburu..

saking kuatnya hentakanku kurasakan badan Bi Tuti sedikit terdorong.. tapi aku sudah tidak perduli lagi.. kutarik kontolku dengan perlahan lalu kudorong dan kuhentak dengan kuat.. terus berulang-ulang hingga yang terdengar adalah bunyi crepp plokk.. crepp plokk.. crepp plokk.. plokk.. plokk.. plokk.. plokk..

ketika pahaku menghantam pantatnya seperti bunyi tepuk tangan.. Saat itu aku hanya ingin cepat-cepat selesai.. aku menunduk sambil memperhatikan batang kontolku keluar masuk lubang memek Bi Tuti..

Kulepaskan tangan kananku dari jepitan lutut Bi Tuti, kuelus-elus dengan lembut itil yang terlihat menonjol dengan ibu jariku.. dan telapak tangan kiriku kucengkeramkan sambil meremas-remas buah dada kiri yang ditutupi BH hitam.. aku semakin bernafsu.. gerakanku bertambah liar..

bertambah cepat.. bertambah kuat . Tak terasa ada kenikmatan dan rasa geli seperti dua babak sebelumnya.. rasa ingin cepat selesai dan ingin mendapatkan kenikmatan seperti tadi membuat aku lupa diri..

kudorong kontolku sedalam-dalamnya.. kupijit-pijit itilnya.. kuremas BH yang menutupi buah dadanya dengan kuat.. crepp plokk.. crepp plokk.. crepp plok.. teruss.. teruss.. badan Bi Tuti terus terdorong.. bergeser.. pantatnyapun tak terganjal oleh bantal lagi..

hingga tak terasa terdengar bunyi lonceng satu kali, tanda sudah pukul satu malam.. Akupun semakin tak sabar supaya cepat-cepat selesai..

tapi nikmat dan geli yang luar biasa tanda aku akan mencapai puncak kenikmatan tetap tak kurasakan.. badanku benar-benar basah kuyup oleh keringat.. pinggang mulai terasa panas..

Badanku benar-benar lemas tapi nafsuku malah bertambah kuat.. gerakanku mulai lambat.. tubuhku sudah tidak kuat tegak lagi.. dan tubuhku pun ambruk menindih tubuh Bi Tuti.. wajahku beradu dengan wajahnya..

sambil memandangi mukanya, kutekan pantatku dengan perlahan sekali.. teruss.. sampai sedalam-dalamnya.. kutarik sampai kepala kontolku keluar dengan perlahan.. kutekan lagi dengan perlahan.. creepp.. bleess.. tarik.. tekan.. creepp.. creepp..

Setiap kutekan kontolku sedalam-dalamnya sampai kepalanya menyentuh dinding yang bergerinjal, kulihat dahi Bi Tuti agak berkerenyit dan bibirnya agak terbuka dan bergetar..

Kutempelkan kupingku di dadanya terdengar degup jantung agak cepat.. desah nafasnyapun agak cepat.. tapi aku yakin kalau Bi Tuti tidak tahu sedang diapain dirinya..

aku terus bergerak dengan perlahan namun pasti.. sambil memandangi wajah dan merasakan sentuhan, gesekan, denyutan dan hangatnya memek Bi Tuti..

dan akupun mulai merasakan suatu kenikmatan akibat kontolku keluar masuk lubang memek Bi Tuti, rasa nikmat itu menumbuhkan kembali nafsu dan tenagaku..

Semakin lama rasa nikmat itu semakin terasa, kontolku mulai berdenyut-denyut dan geli.. tapi aku tetap menjaga agar gerakanku tetap perlahan..

terasa sekali ada denyutan dari dalam memek Bi Tuti seperti memijat-mijat kontolku.. aku langsung sadar kalau cara bersetubuh dengan perlahan dan lembut seperti inilah yang paling cepat memberikan kenikmatan..

tapi tanpa sadar gerakan berubah menjadi agak cepat seiring dengan irama nafas dan degup jantung.. creepp bleess.. creepp bleess.. creepp.. creepp..

tiba tiba pantat Bi Tuti bergerak mundur dan kakinya agak mengejan , buah dadanya mendadak terasa mengeras mendorong dadaku dan kepalanya bergerak kekiri kekanan dengan bibir terbuka dan desahan nafasnya mendadak cepat..

Aduuhh! aahh! terasa memek Bi Tuti mengeluarkan cairan hangat dan licin, kontolku semakin berdenyut.. nikmat sekali.. oohh.. oohh.. nikmatt.. gelii.. dan aahh.. terasa ada yang menyedot-nyedot kontolku.. nikmat sekali rasanya.. ternyata memek Bi Tuti punya kelebihan bisa menyedot..

mataku merem melek merasakan pijitan dan sedotan itu.. akupun mulai tidak sabar, kupercepat gerakan menekan dan menarik.. creepp.. creepp.. crepp.. crepp.. sambil mulutku mulai mencari-cari sasaran.. kujilati dan kuciumi lehernya.. lalu belakang kupingnya..

badan Bi Tuti terasa menggelinjang ketika lubang kupingnya kujilat dengan lidahku.. merasakan adanya reaksi dari Bi Tuti aku semakin bernafsu.. kutekan kontolku sedalam-dalamnya sambil kumainkan ujung lidah di lubang kupingnya..

badan Bi Tuti bergetar, pantatnya agak naik, kedua telapak tangannya mencengkeram seprei, raut wajahnya seperti sedang menahan sakit yang luar biasa.. terasa kembali muncul cairan hangat di sekeliling batang dan kepala kontolku..

Ketika aku sedang menikmati kehangatan, denyutan dan sedotan dari memek Bi Tuti.. terdengar bunyi lonceng dua kali, aku kaget.. tak menyangka kalau aku sudah lima jam di sini, Aku harus cepat-cepat selesai, bahaya..! pikirku.

Akupun mempercepat gerakan keluar masuk yang sudah sangat lancar sekali soalnya memek Bi Tuti sudah basah sekali dan licin.. rasa hangat dan nikmat campur geli itu terus menjalar sampai ke kepalaku,

hingga tanpa sadar kulumat bibir Bi Tuti yang agak tebal tapi seksi.. kugigit.. kusedot.. kumainkan lidahku di dalam mulutnya.. sambil kusedot lidahnya dengan kuat.. kepalanya kutahan dengan tangan kiriku,

Bi Tutipun tanpa sadar membalas ciuman dan sedotanku dengan lemah, nafasnya mulai memburu dan terdengar desahan pelan dari mulutnya, aahh.. oohh.. oohh.. aahh.. ehh.. oohh.. uuhh.. mmhh..oohh.. mmhh.. mmhh..

Mendengar desahan pelan dan merangsang yang baru pertama kali kudengar aku merasakan tubuhku melayang-layang.. akhirnya rasa nikmat dan geli luar biasa yang kutunggu-tunggu tiba.. nikmaatt.. geli.. enaakk.. gelinya terasa dari ujung kaki ke ujung rambut..

kontolku sudah terasa makin berdenyut-denyut.. dengan posisi kedua tangan memeluk bahu Bi Tuti dan mulutku terus mencium.. menggigit kuping sambil memainkan lidah di lubangnya.. aku menggerakkan pantatku mendorong menarik kontolku keluar masuk memek Bi Tuti dengan cepat, crepp.. crepp.. crepp.. crepp.. crepp.. crepp.. aahh..

Merasakan kenikmatan yang luar biasa ini tanpa sadar membuat aku mendesah keenakan di kuping Bi Tuti.. aahh.. ouhh.. ouhh.. oohh.. hh.. hh.. hh.. enaak bi.. enaakk.. hh.. oohh.. aahh.. Bi Tuti pun mendesah dengan lemah di kupingku mmhh.. mmhh.. mmhh.. oohh..

sambil menarik dan mengangkat pantatnya.. terasa seerr.. kembali ada cairan hangat dan licin terasa di seputar kontolku.. oohh.. sehingga akupun tak kuat lagi menahan dorongan kuat air maniku..

Kutekan kontolku sedalam-dalamnya sambil memeluk tubuh Bi Tuti dengan kuat sekali dan aahh.. creett.. creett.. cret.. muncrat sudah air maniku di dalam memeknya, saat itu kurasakan tubuh Bi Tuti menggelinjang dan bergetar..

pantatnya terangkat mendorong ke atas kemudian turun.. lalu terasa ada denyut-denyut yang menyedot-nyedot kontolku selagi memuncratkan air mani.. aku tidak bisa melukiskan kenikmatan yang kureguk saat itu.. aku hanya bisa memejamkan mata sambil mendesah panjang.. aahh.. oohh.. nikkmmaatt..

mmhh. Setelah beberapa menit terdiam sambil memeluk tubuh Bi Tuti, aku bangkit dengan perlahan-lahan sambil mencabut kontolku dari memeknya dan langsung kubersihkan bibir memek itu dengan dijilati olehku dan segera kupakaikan kembali celana dalam hitamnya.

Kukembalikan posisinya seperti semula, kecuali kainnya yang berlepotan air maniku.. akan kubawa dan langsung kurendam di kamar mandi.

Sebelum pergi, aku berdiri sambil memandang wanita yang telah memberikan suatu pengalaman yang tak terlupakan dan tak tergantikan, sambil bertanya-tanya dalam hati,

“Apakah dia tahu kalau akulah yang menyetubuhinya?”, soalnya aku yakin bahwa Bi Tuti mengetahui ada seseorang sedang menyetubuhinya dan bahkan diapun sempat mengalami puncak kenikmatan tapi karena rasa kantuk yang amat amat sangat sehingga dia tidak bisa memberi reaksi yang normal.

Setelah beberapa menit, tidak ada reaksi, akupun keluar dari kamarnya dengan langkah gontai tapi puas..

END
Cerita Dewasa Bi Tuti, Pembantu Yang Mengasuhku Sejak Kecil Cerita Dewasa Bi Tuti, Pembantu Yang Mengasuhku Sejak Kecil Reviewed by Anonymous on 12/26/2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.